Gunung Bromo
SURABAYA - Meski Gunung Bromo masih berstatus siaga, namun Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan kepada masyarakat di sekitar Gunung Bromo untuk mengungsi.
Hal itu disampaika Kepala Bidang Mitigasi Bencana Geologi dari PVMBG, Gede Suantika. Menurut Gede, abu Gunung Bromo sangat berbahaya bagi kesehatan terutama mengganggu pernafasan.
"Karena alasan kesehatan inilah warga di sekitar bromo yang terkena hujan abu dan pasir segera mengungsi, sebab abu Bromo mengganggu pernapasan," kata Gede ketika dihubungi okezone, Senin (27/12/2010) malam.
Rekomendasi mengungsi, lanjut Gede bukan karena aktivitas gunung Bromo. Karena status Gunung Bromo masih siaga belum naik ke level awas. Sementara jarak kawasan rawan bahaya (KRB) masih sama yakni 2 kilometer dari kawah gunung.
Gede juga menjelaskan, yang diutamakan untuk mengungsi adalah usia-usia rentan, seperti manula dan balita. Menurut Gede, pihak pemkab Probolinggo sudah menyediakan tempat pengungsian. Namun untuk teknisnya, Bupati Probolinggo, Hasan Aminuddin, sebutnya mengetahui secara detil.
Dia juga meminta kepada warga yang atap rumahnya tertimbun abu dan pasir gunung Bromo segera dibersihkan agar tidak roboh. Sementara dari pengamatan Pos Pantau Gunung Bromo di Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, tercatat aktivitas gunung kian meningkat.
Data seismik, gempa tremor terjadi terus menerus dengan amplituda 15 mm hingga 30 mm. Sedangkan semburan asap mencapai 1200 meter dengan warna kecoklatan bergerak ke arah timur laut, sedangkan gempa vulkanik masih nihil.
No comments:
Post a Comment