Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyentil pejabat-pejabat pemerintah di Jakarta yang kerap memboroskan uang negara dengan menggelar rapat di hotel, di luar kota seperti di Bandung dan Jawa Tengah.
Padahal, peserta rapat sebagian besar berasal dari Jakarta dan sejatinya gedung dan fasilitas pemerintah di Jakarta masih bisa digunakan.
“Saya masih melihat banyak yang boros. Kalau ada fasilitas pemerintah dan negara gunakan itu. Saya masih melihat rapat yang bisa digunakan gedung pemerintah tapi diadakan di hotel. Hotelnya pun bukan di Jakarta, di Bandung, Jawa Tengah. Padahal orangnya dari Jakarta semua hanya sedikit yang dari Jawa Tengah,” katanya saat memberi pengarahan dalam acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2011, di Istana Negara, Selasa (28/12/2010).
Usai mengucapkan hal tersebut, Presiden melihat ke arah para menteri dan gubernur dari 33 provinsi. Banyak di antara mereka yang senyum-senyum mendengar sentilan Presiden itu. “Senyum karena masih terjadi itu,” kata Presiden.
Kepada para menteri dan ketua lembaga negara, Presiden juga berpesan agar melakukan penghematan, utamanya dalam menggunakan dana yang berasal dari utang luar negeri. “Pastikan penggunaan keuangan negara 2011 lebih baik dari tahun 2010. Cegah korupsi, kolusi dan nepotisme,” pintanya.
Tak lupa, Presiden juga berpesan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan dan Kepolisian membimbing pejabat pemerintah dalam melaksanakan aturan agar tidak terkena pasal tindak pidana korupsi. Presiden menyadari seringkali pejabat takut ditunjuk menjadi pejabat perbendaharaan negara.
"Pastikan mereka mendapat bimbingan, tuntunan, supaya jangan ragu-ragu. Tidak boleh pembangunan terhenti karena takut. Jangan dijebak. Dibimbing, dicegah untuk tidak menyimpang, korupsi. Kalau sudah korupsi uangnya kemana-mana, proses hukum panjang dan sebagainya. Ayo kita sama-sama mencegah," katanya.
No comments:
Post a Comment