Monday, December 27, 2010

2011, Kinerja SBY Disibukan Urusan Setgab Koalisi


JAKARTA - Kinerja Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pada 2010 dinilai kurang maksimal dan mengalami disorientasi. Hal itu dipicu lantaran masih adanya layanan birokrasi yang dianggap masih buruk.

Apabila pemerintah tidak memperbaiki kinerjanya, dikhawatirkan kembali mengalami disorientasi. Pasalnya, sangat mungkin SBY akan lebih sibuk melakukan konsolidasi pemerintahan dan urusan politik yang menyangkut hubungan partai politik anggota koalisi.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan, sangat mungkin Presiden pada 2011 akan lebih disibukan kegiatan mengonsolidasi pemerintahannya, antara lain, faktor reshuffle kabinet yang kemungkinan direalisasikan tahun mendatang. Reshuffle tentu akan membuat SBY pun akan disibukan dengan aktivitas uji kepatutan calon pejabat dan mendengar saran serta pertimbangan dari anggota koalisi.

Lalu, persoalan disharmoni antarsesama partai politik pendukung pemerintah bakal menyita perhatian presiden. “Bisa dipastikan Presiden akan berupaya habis-habisan menjaga soliditas koalisi pemerintahannya,” ujarnya, di Jakarta, Senin (27/12/2010).

Ditambah lagi, kata Bambang, soal polemik Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) Daerah Istimewa Yogyakarta yang sulit diperkirakan kapan persoalan ini tuntas. Sebab, warga dan kesultanan tetap pada pendiriannya, sementara pemerintah dipastikan tidak akan mau mengalah begitu saja.“Presiden pasti akan berkonsentrasi penuh pada agenda-agenda politik,” ujar Bambang.

Dia khawatir isu-isu itu akan mendapatkan perhatian khusus ketimbang layanan birokrasi negara. Meskipun kerja presiden dibantu oleh menteri koordinator dan menteri yang akan menangani masalah sesuai bidang tugasnya masing-masing . Namun, pengalaman membuktikan para menteri tidak dapat diandalkan.

“Dalam sejumlah kasus, selain lamban, para menteri seperti mengalami kesulitan koodinasi lintas sektor untuk merespons masalah yang muncul. Pada saat seperti itu, campur tangan atau instruksi presiden menjadi sangat penting dan urgen.” katan Bambang yang juga Wakil Ketua Umum Kadin itu.

No comments:

Post a Comment