Monday, November 29, 2010

"Nggak Ada Hujan, Nggak Ada Angin, Kok Ngomong Monarki"

JAKARTA – Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhyono soal RUU Keistimewaan Yogyakarta dinilai bukan murni dari pemikirannya.

Bahkan SBY dinilai mencari masalah baru terlebih situasi Yogyakarta yang saat ini masih mengalami bencana letusan Gunung Merapi. .

“Nggak ada hujan, nggak ada angin, ngomong seperti itu (monarki - red). Ya paling ada orang dibelakangnya yang dorong-dorong,” ujar Anggota Komisi I DPR RI Lili Chodidjah Wahid di Gedung DPR RI, Selasa (30/11/2010).

Ditambahkannya, saat ini masih banyak masalah penting tapi mengapa masih mencari masalah baru. Bahkan ia mengaku tidak ada yang lebih baik dari Yogyakarta di saat itu paling kritis, Yogya mau berkorban buat negara .

“Saya mendapatkan telepon dari orang Makassar, bagi orang Makassar pun dia sangat mendukung Yogya jadi daerah istimewa,” imbuhnya.

Saat ditanya apakah ada kemungkinan ini strategi pengalihan isu Krakatau Steel?

“Krakatau Steel itu jelas trading, yang saya khawatir ini mengalihkan isu karena Merapi masih kena musibah. Yogya sudah kena Merapi kok masih cari masalah baru. Kalau kata orang Betawi bilang cari kerjaan aja nih,” paparnya.

No comments:

Post a Comment