Menurut Klaus Veber, manajer Oberhausen Sea Life Centre, Paul Gurita ditemukan mati di dalam akuarium pada hari Selasa pagi (26/10/2010).
Awalnya, Veber mengira bahwa Paul Gurita mati secara alami. Gurita memang jarang mencapai usia dua tahun, sementara Paul telah berusia lebih dari dua setengah tahun. Namun setelah diperiksa lebih teliti, Veber menemukan bahwa Paul Gurita mati dibunuh. Paul telah ditembak sebanyak lima kali, melukai tujuh tentakelnya. Sebuah luka bekas tikaman benda tajam juga ditemukan di bagian kepala Paul.
Penggemar sepakbola di seluruh dunia--terutama pendukung Spanyol--merasa sedih mendengar kabar ini. Paul Gurita akan diingat dengan ramalannya terhadap semua pertandingan timnas Jerman, dan pada pertandingan final berhasil meramal kemenangan Spanyol atas Belanda.
Pihak kepolisian Jerman menduga bahwa kematian Paul Gurita berhubungan dengan kemarahan fans Jerman karena Paul ramalan Paul bahwa Jerman akan kalah di semi-final menjadi kenyataan. Saat itu, memang banyak pendukung Jerman di seluruh dunia yang mengancam akan membunuh Paul, namun beberapa bulan telah berlalu dan pihak Oberhausen Sea Life mengira bahwa mereka telah melupakan kejadian di Piala Dunia.
Jasad Paul Gurita saat ini disimpan di lemari pendingin, menunggu untuk diotopsi. Pihak Oberhausen Sea Life belum memutuskan jenis pemakaman apa yang akan dilakukan untuk menghormati Paul Gurita, tapi beberapa pemimpin dunia--termasuk Konselor Jerman, Merkel dan Presiden AS, Obama-- telah menyatakan kesediaan mereka untuk hadir.
Penyanyi Paul McCartney telah menulis kembali lagu Beattles yang berjudul 'Octopus Garden' untuk dinyanyikan pada saat pemakaman Paul Gurita.
Kabar yang beredar mengatakan bahwa setelah Piala Dunia 2010 berakhir, Paul Gurita terlihat seperti melatih seekor gurita lain sebagai penerusnya. Mungkin Paul telah meramal bahwa ia akan dibunuh.
Gurita baru tersebut bernama Peter, berusia satu tahun tiga bulan, dan dinyatakan akan segera meramal hasil pertandingan sepakbola di awal tahun depan.
source: http://witho-sang-pembual.blogspot.com/2010/10/paul-gurita-mati-dibunuh.html