Thursday, December 9, 2010

Awas! Polisi Cari Pengendara Berponsel Lewat CCTV

Ilustrasi

JAKARTA - Usaha Polda Metro Jaya (PMJ) untuk mengurangi penggunaan telepon selular yang berakibat pada tingginya angka kecelakaan lalu lintas, semakin gencar dilakukan.

Hal ini ditandai dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PMJ dan PT Registrasi dan Identifikasi Nasional (PT RIN).

PT RIN merupakan perusahaan penyedia kamera CCTV asal norwegia kepada PMJ agar bisa memantau secara lebih detail fisik kendaraan bermotor yang melanggar lalu lintas.

Dirlantas PMJ Kombes Pol Royke Lumowa usai menghadiri acara penandatanganan nota kesepahaman, mengatakan kecanggihan alat ini bisa mendeteksi pelanggar lalu lintas termasuk pengguna ponsel saat berkendara.

"Sekarang ini, kepolisian agak sulit menangkap pelaku yang sedang menggunakan handphone saat berkendara, dengan alat ini jadi lebih mudah," katanya di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (10/12/2010).

Menurutnya, alat tersebut tidak hanya mampu merekam kendaraan pelanggar lalu lintas seperti yang di miliki Traffic Management Center (TMC) PMJ saat ini, namun mampu memotret kendaraan tersebut.

"Pada saat terjadi penegakkan hukum tidak perlu distop cuma dengan memantau alat-alat itu," terangnya.

Jadi, lanjutnya, pelanggar lalu lintas akan diberikan sanksi saat pemilik kendaraan mengurus surat administrasi kendaraan bermotor.

Bagaimana dengan STNK sekarang banyak yang pindah nama?

"Nanti kita lihat kalau dia balik nama, karena dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, setiap pindah tangan kedua apalagi ketiga itu harus segera balik nama," cetusnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, sebagai langkah awal kepolisian akan memasang empat kamera di jalur Blok M mengarah ke Glodok, namun tidak menutup kemungkinan usai dilakukan uji coba alat ini akan menjamur di jalan protokol.

"Untuk awal kita akan memasang di empat titik Blok M-Glodok titik-titik ini integral, walaupun empat dia bisa backup semua, nantinya alat ini bisa menjamur," terangnya.

Sayangnya dia tidak menerangkan secara jelas kapan alat tersebut akan diuji coba karena masih dalam tahap penggodokan dengan pihak penyedia, namun menurutnya alat tersebut diperkirakan akan benar-benar terealisasi pada awal 2012.

No comments:

Post a Comment