Thursday, November 18, 2010

Penganiayaan TKI, Muhaimin Ngaku Tak Pernah Tinggal Diam

Muhaimin Iskandar

JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menegaskan pemerintah tidak pernah tinggal diam terhadap kekerasan atau penganiayaan yang dialami Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Termasuk, yang terbaru mengenai tewasnya TKI asal Cianjur Kikim Komalasari yang ditemukan tewas di tong sampah.

“KJRI Jeddah sudah berangkat sejak tadi malam menuju Kota Abha,” ujar pria yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (19/11/2010).

Pagi tadi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil sejumlah menteri termasuk Muhaimin Iskandar ke Kantor Presiden untuk dimintai laporan perkembangan TKI yang tersebar di seluruh dunia.

Dari data yang dimiliki, Presiden mengatakan TKI yang tersebar di seluruh dunia mencapai 3.271.584 orang. Namun yang bermasalah mulai dari pelanggaran kontrak, pembayaran gaji, pelanggaran jam kerja, beban yang tidak sesuai, masalah pribadi seperti ingin pulang ke Indonesia sampai kekerasan dan pelecehan seksual jumlahnya hanya 4.385 atau 0,01 persen.

Dua kasus terbaru yang menjadi sorotan publik adalah penyiksaan yang dialami Sumiati dan tewasnya Kikim di Arab Saudi. Kikim, TKI asal Cianjur, Jawa Barat, ini ditemukan tewas mengenaskan di sebuah tong sampah. Dari lukanya, Kikim diduga kuat dibunuh majikan dengan cara digorok lehernya.

Sedangkan Sumiati, mungkin masih lebih beruntung, nyawanya masih bisa diselamatkan dan kini dalam kondisi sudah membaik. Sumiati menderita luka parah di sekujur tubuhnya, bahkan sebagian bibir TKI asal Nusa Tenggara Barat ini digunting majikannya. Saat ini, Sumiati sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit King Fahd, Madinah.

No comments:

Post a Comment