Gayus Tambunan
JAKARTA - Istilah mafia baru muncul saat kasus penggelapan pajak yang melibatkan pegawai golongan III A Direktorat Jenderal Pajak Gayus Halomoan Tambunan heboh dibicarakan publik. Gayus pun tak mengerti kenapa istilah mafia itu lekat dengan dirinya.
"Saya nggak merasa mafia dan nggak ada mafia. Mafia itu di Italia yang tembak-tembakan," seloroh Gayus di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (22/11/2010).
Gayus mengaku sejak kasusnya menjadi perincangan banyak orang, citra dirinya dimata masyarakat sudah hancur. Namun demikian, Gayus mengaku menerima tudingan miring tersebut.
"Harus menerima, masyarakat itu nggak bisa dilawan, tapi harus lebih bijak dalam melihat permasalahan saya. Ada juga pengamat yang bijak, keluar rutan itu biasa tapi giliran saya baru ramai," tambahnya.
Selama ditahan, Gayus sering mondar-mandir keluar tahanan untuk keperluan pribadi dan bertemu dengan keluarga. Terakhir, Gayus tamasya ke Bali bersama keluarganya dan menonton pertandingan tenis berskala internasional. Untuk bisa keluar tahanan, Gayus menyuap sejumlah penjaga tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Untuk menyuap Kepala Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Komisaris Iwan Siswanto saja Gayus memberi uang sebesar Rp368 juta. Sayangnya, perjalanan keluar tahanan kali ini tertangkap kamera fotografer Kompas dan Jakarta Globe.
Akibatnya, Gayus terancam dakwaan baru yakni penyuapan terhadap Karutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok
No comments:
Post a Comment